Senin, 08 September 2014

KERAJAAN SAMUDERA PASAI


MATA PENCAHARIAN
Dengan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Kerajaan Samudra Pasai memiliki hegemoni (pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan penting di Pidie, Perlak, dan lain-lain. Samudra Pasai berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Malik al-Tahir II. Hal ini juga sesuai dengan keterangan Ibnu Batutah. Menurut cerita Ibnu Batutah, perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapur barus dan emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang emas yang dinamakan Deureuham (Dirham). Selain perdagangan, sumber pendapatan utama dari kerajaan Samudera Pasai adalah pajak yang dikenakan pada kapal-kapal dagang yang melintasi kerajaan samudera Pasai. ( Ensiklopedi umum untuk pelajar. (Ichtiar Baru Van Hoeve). jilid 9 Hal. 43 )

SISTEM PERALATAN
Sebagai Negara perdagangan, untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar alat tukar Yaitu uang emas yang dinamakan Deureuham (Dirham).
(Id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudra_Pasai).

ILMU PENGETAHUAN
Sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam bukan hanya di Nusantara  tetapi untuk Asia Tenggara. Pada masa pemerintahan Sultan Zaenal Abidin Bahiyan Syah pernah mengantar dua orang pendakwah ke Jawa yaitu : Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak. ( Ensiklopedi umum untuk pelajar. (Ichtiar Baru Van Hoeve). jilid 9 Hal. 43 )

KEORGAISASIAN/BIROKRASI
Komposisi masyarakat yang menjadi warga Kesultanan Samudera Pasai menunjukkan sifat yang berlapis-lapis. Menurut Ayatrohaedi, lapisan itu terdiri atas Sultan dan Orang-Orang Besar kerajaan pada lapisan atas sampai dengan hamba sahaya pada lapisan yang paling bawah (Ayatrohaedi, 1992). Pada lapisan kelompok birokrasi terlihat adanya kelompok Orang-Orang Besar, perdana menteri, menteri, tentara, pegawai, dan kaum bangsawan kerajaan yang lainnya. (H Suwano, Sejarah Nasional 2 hal 48-50)

KEPERCAYAAN
Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Samudera Pasai terutama kalangan istana kerajaan adalah  Islam Ahlul Sunah wal Jama’ah : Yang dibuktikan dengan kegiatan sultan yang mengikuti upacara Syafi’I, rakyat disekitar negeri masih banyak yang belum menganut Islam (DGE Hall, 1988, hal 188). (H Suwano, Sejarah Nasional 2 hal 48-50)

KESENIAN
Kesenian yang sudah nampak pada masa itu terutama pada seni pahat kaligrafi dan syair-syair seperti yang terdapat pada batu nisan makam raja-raja kerajaan Samudera Pasai. Seperti yang terdapat pada makam Sultan Malik Al Saleh dan makam Sultan Malik Az Zahir.

BAHASA
Bahasa yang digunakan pada masa itu antara lain : bahasa Melayu, bahasa Arab dan bahasa Sansekerta yang dibuktikan dengn tulisan-tulisan yang ada pada batu nisan seperi batu nisan yang ditemukan pada makam yang ditemukan di  Menyetujuh Pasei yang menggunakan tiga bahasa diatas. (H Suwano, Sejarah Nasional 2 hal 48-50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar